Minggu, 13 Februari 2011

Jadwal Ujian Nasional 2011

Jenjang Sekolah Menengah Atas
  1. UN untuk SMA/MK, SMALB, dan SMK: 18-21 April 2011
  2. UN Susulan SMA/MK, SMALB, dan SMK: 25-28 April 2011
  3. Pengumuman kelulusan paling lambat 16 Mei 2011
  4. Ujian Praktik Kejuruan untuk SMK: Paling lambat satu bulan sebelum pelaksanaan UN. Pengumuman kelulusan paling lambat 5 Juni 2011
Jenjang Sekolah Menengah Pertama
  1. UN untuk SMP/MTs dan SMPLB: 25-28 April 2011
  2. UN Susulan SMP/MTs dan SMPLB: 3-6 Mei 2011
Jenjang Sekolah Dasar
  1. UN untuk SD/MI dan SDLB: 10-12 Mei 2011
  2. UN Susulan SD/MI dan SDLB: 18-20 Mei 2011
  3. Pengumuman kelulusan paling lambat minggu ketiga bulan Juni 2011
Peranan Orang tua Sangat Dibutuhkan
Dalam menghadapi Ujian Nasional (UN) tingkat SMP / SMA / SMK sederajat pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) mengharapkan peran serta pihak sekolah, khususnya kepala sekolah dalam memberikan pengarahan kepada guru untuk menjalankan peraturan yang ada. Begitu juga dengan orangtua jangan melepas begitu saja.
Kepala Dinas, Musaddad Daulay mengatakan, “Dengan keluarnya peraturan menteri pendidikan yang baru yakni nilai 45, 46 dan adanya Petunjuk Operasional Standart (POS), maka saya selaku kepala dinas harus melakukan pengarahan,” jelasnya malam ini.
Dengan adanya perubahan dari tahun sebelumnya, bahwa siswa tidak lulus tidak ada lagi ujian susulan, maka peran kepala sekolah dalam hal ini dituntut untuk membuat program – program dalam menghadapi UN. Kamudian perubahan lain Dinas Pendidikan yang langsung mengawasi jalannya ujian tidak ikut lagi Depag, jelasnya.
Kata Musaddad, perubahan sudah disosialisasikan terhadap kepala sekolah saat ini mereka sedang mempelajari tentang adanya perubahan. “UN merupakan agenda nasioanal dan merupakan hal yang biasa bukan luar biasa hanya saja kita harus bisa memahami segala perubahan yang ada, dan menjalankan sesuai peraturan, serta dorongan dari segala pihak untuk memberi suport kepada siswa-siswi yang akan mengikuti ujian” jelasnya.
Mustamin Kabid Dikmenujur menambahkan, persiapan yang dilaksanakan selain sosialisasi perubahan peraturan pihak sekolah sedang melaksanakan try out dan les tambahan mata pelajaran yang akan di ujikan.
“Dari permen tersebut jadwal UN bulan April mendatang sehingga masih ada waktu bagi kepala sekolah sebagai satuan kerja yang pelaksana ujian untuk berkordinasi tentang peraturan dan kita buka selama 24 jam apabila ada yang kurang memahami. Dan baru – baru ini sudah kita sosialisasikan serta tanyajawab agar kepala sekolah memahami tekhnisnya” jelas .
Sedangkan peserta UN katanya, untuk tingkat SMP 4.952 orang terdiri 68 sekolah, MTSN sebanyak 3.515 orang 38 sekolah, SMA sebanyak 1.885 orang di 19 sekolah, MAN sebanyak 2.408 orang 25 sekolah dan tingkat SMK sebanyak 1.715 orang 14 sekolah.
Kelulusan UN tak perlu dikhawatirkan
Mulai tahun ajaran baru 2011, kelulusan para pelajar tingkat SLTP/SLTA tak lagi mengkhawatirkan orangtua, karena sistem penilaian sekarang tidak lagi tergantung dari hasil nilai ujian nasional (UN), tapi juga didukung pada penilaian pihak sekolah masing-masing.
Hal itu diungkapkan Kadispenpora Lhokseumawe, Ramli Ismail, melalui Kasi Kurikulum Tarmizi, tadi malam. Dijelaskan, perubahan sistem penilaian itu jauh berbeda dengan sistem penilaian sebelumnya yang hanya tergantung pada hasil UN.
Bahkan, nilai mata pelajaran lain pun tak bisa mendukung pelajar untuk lulus, begitu pun guru atau pihak sekolah juga tidak bisa mengubah keputusan pusat. Namun, mulai tahun ajaran 2011, sistem penilaian sekolah berubah menjadi mudah.
Sebab, tak hanya tergantung hasil nilai UN, tetapi juga bisa didukung dengan nilai tambahan dari nilai akhir ujian mata pelajaran tiap semester dalam rapot dan ujian sekolah.
Tarmizi menyebutkan, pada umumnya kelulusan pelajar didukung empat kriteria. Antara lain pertama sesuai nilai sekolah enam semester, kedua punya nilai baik pada penilaian akhir sekolah, ketiga menguasai mata pelajaran dan ilmu Jasmani serta lulus ujian sekolah dan keempat lulus UN.
“Perubahan sistem penilaian ini sesuai hasil rapat orientasi ujian Nasional di Banda Aceh. Jadi sistem penilaian sekarang semakin mempermudah keadaan dan tidak lagi mengkhawatirkan para orangtua. Karena tidak hanya ditentukan oleh hasil UN tapi juga didukung dengan nilai lain,” kata Tarmizi.
Sementara Kabid Dikdas setempat Syahriel merincikan, jumlah calon peserta Ujian Nasional/UASBN sederajat 2010/2011 untuk Kota Lhokseumawe antara lain SD sebanyak 3286, SMP sebanyak 3547 dan SMA sebanyak 3084.
Di Sumatera Utara pun diyakini bahwa Tingkat kelulusan siswa peserta Ujian Nasional akan meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 98 persen bahkan tahun ini diperkirakan 100 persen. Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Utara, Syaiful Syafri, di Medan, Jumat (11/2), mengatakan, pihaknya berkeyakinan tahun ini tingkat kelulusan siswa pada semua jenjang pendidikan di Ujian Nasional (UN) meningkat dari tahun sebelumnya.
Keyakinan tersebut diperkuat selain karena semakin meningkatnya kualitas pendidikan di daerah itu, juga karena nilai UN bukanlah satu-satunya penentu kelulusan siswa, melainkan juga ditentukan oleh nilai dari sekolah dengan perbandingan 60:40. “Kalau melihat mekanisme dari penyelenggaraan UN tahun ini yang menggunakan sistem penilaian kelulusan 60:40, saya yakin dan percaya tingkat kelulusan siswa kita bisa mencapai 100 persen. Terkecuali memang anak yang bersangkutan tidak ikut ujian atau memang dia tidak berkeinginan lulus,” katanya.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini kelulusan UN tidak lagi menjadi satu-satunya penentu kelulusan bagi seorang siswa, namun kelulusan juga ditentukan hasil ujian sekolah dan penilaian guru. Secara rinci kriteria seorang siswa dapat lulus UN pada tahun ajaran 2010/2011 adalah dengan standar nilai minimal 5,50.
Nilai tersebut diperoleh dari nilai gabungan (NG) yang merupakan perpaduan UN (X) dan nilai sekolah (Y). Dengan bobot persentase untuk hasil UN 60 persen dan hasil ujian sekolah serta penilaian guru 40 persen. Y adalah nilai sekolah yang merupakan nilai rata-rata hasil ujian sekolah dan nilai rapor semester tiga, empat dan lima untuk setiap mata pelajaran yang tidak diujikan dalam UN.
“Formulasinya yaitu NG=0,6X + 0,4Y. Nilai sekolah berasal dari hasil penilaian guru yang bisa berupa hasil ujian sekolah, ulangan, tugas dan atau praktikum. Ujian sekolah dilaksanakan sebelum UN. Dengan formula seperti itu kita yakin tingkat kelulusan siswa kita dapat meningkat dari tahun sebelumnya,” katanya.
UN tahun ini di Sumut akan diikuti sebanyak 713.989 peserta dari jenjang SD sederajat, SMP dan SMA sederajat. Masing-masing jumlah itu terdiri dari 248.564 siswa SMP sederajat, SMA (99.064 siswa), MA (19.069 siswa) dan SMK (68.025 siswa) serta SD sederajat sebanyak (279.267 siswa).
Sementara itu, jumlah tingkat satuan pendidikan yang menjadi penyelenggara UN dari seluruh kabupaten/kota di Sumut sebanyak 3.232 sekolah. Dalam kesempatan itu, ia juga mengimbau kepada seluruh siswa agar mempersiapkan diri sebaik mungkin demi menghadapi UN, salah satunya dengan mengulang-ulang kembali pelajaran yang telah lewat baik pelajaran kelas satu maupun kelas dua.
“Kepada orang tua juga diharapkan untuk lebih ketat mengawasi putra-putrinya, agar tidak terlalu banyak menghabiskan waktu di luar sesuai jam sekolah. Karena peran orang tua juga sangat besar dalam menentukan keberhasilan siswa dalam kelulusan UN tersebut,” katanya.

Sumber: ujiannasional.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar