Minggu, 13 Februari 2011

Jadwal Ujian Nasional 2011

Jenjang Sekolah Menengah Atas
  1. UN untuk SMA/MK, SMALB, dan SMK: 18-21 April 2011
  2. UN Susulan SMA/MK, SMALB, dan SMK: 25-28 April 2011
  3. Pengumuman kelulusan paling lambat 16 Mei 2011
  4. Ujian Praktik Kejuruan untuk SMK: Paling lambat satu bulan sebelum pelaksanaan UN. Pengumuman kelulusan paling lambat 5 Juni 2011
Jenjang Sekolah Menengah Pertama
  1. UN untuk SMP/MTs dan SMPLB: 25-28 April 2011
  2. UN Susulan SMP/MTs dan SMPLB: 3-6 Mei 2011
Jenjang Sekolah Dasar
  1. UN untuk SD/MI dan SDLB: 10-12 Mei 2011
  2. UN Susulan SD/MI dan SDLB: 18-20 Mei 2011
  3. Pengumuman kelulusan paling lambat minggu ketiga bulan Juni 2011
Peranan Orang tua Sangat Dibutuhkan
Dalam menghadapi Ujian Nasional (UN) tingkat SMP / SMA / SMK sederajat pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) mengharapkan peran serta pihak sekolah, khususnya kepala sekolah dalam memberikan pengarahan kepada guru untuk menjalankan peraturan yang ada. Begitu juga dengan orangtua jangan melepas begitu saja.
Kepala Dinas, Musaddad Daulay mengatakan, “Dengan keluarnya peraturan menteri pendidikan yang baru yakni nilai 45, 46 dan adanya Petunjuk Operasional Standart (POS), maka saya selaku kepala dinas harus melakukan pengarahan,” jelasnya malam ini.
Dengan adanya perubahan dari tahun sebelumnya, bahwa siswa tidak lulus tidak ada lagi ujian susulan, maka peran kepala sekolah dalam hal ini dituntut untuk membuat program – program dalam menghadapi UN. Kamudian perubahan lain Dinas Pendidikan yang langsung mengawasi jalannya ujian tidak ikut lagi Depag, jelasnya.
Kata Musaddad, perubahan sudah disosialisasikan terhadap kepala sekolah saat ini mereka sedang mempelajari tentang adanya perubahan. “UN merupakan agenda nasioanal dan merupakan hal yang biasa bukan luar biasa hanya saja kita harus bisa memahami segala perubahan yang ada, dan menjalankan sesuai peraturan, serta dorongan dari segala pihak untuk memberi suport kepada siswa-siswi yang akan mengikuti ujian” jelasnya.
Mustamin Kabid Dikmenujur menambahkan, persiapan yang dilaksanakan selain sosialisasi perubahan peraturan pihak sekolah sedang melaksanakan try out dan les tambahan mata pelajaran yang akan di ujikan.
“Dari permen tersebut jadwal UN bulan April mendatang sehingga masih ada waktu bagi kepala sekolah sebagai satuan kerja yang pelaksana ujian untuk berkordinasi tentang peraturan dan kita buka selama 24 jam apabila ada yang kurang memahami. Dan baru – baru ini sudah kita sosialisasikan serta tanyajawab agar kepala sekolah memahami tekhnisnya” jelas .
Sedangkan peserta UN katanya, untuk tingkat SMP 4.952 orang terdiri 68 sekolah, MTSN sebanyak 3.515 orang 38 sekolah, SMA sebanyak 1.885 orang di 19 sekolah, MAN sebanyak 2.408 orang 25 sekolah dan tingkat SMK sebanyak 1.715 orang 14 sekolah.
Kelulusan UN tak perlu dikhawatirkan
Mulai tahun ajaran baru 2011, kelulusan para pelajar tingkat SLTP/SLTA tak lagi mengkhawatirkan orangtua, karena sistem penilaian sekarang tidak lagi tergantung dari hasil nilai ujian nasional (UN), tapi juga didukung pada penilaian pihak sekolah masing-masing.
Hal itu diungkapkan Kadispenpora Lhokseumawe, Ramli Ismail, melalui Kasi Kurikulum Tarmizi, tadi malam. Dijelaskan, perubahan sistem penilaian itu jauh berbeda dengan sistem penilaian sebelumnya yang hanya tergantung pada hasil UN.
Bahkan, nilai mata pelajaran lain pun tak bisa mendukung pelajar untuk lulus, begitu pun guru atau pihak sekolah juga tidak bisa mengubah keputusan pusat. Namun, mulai tahun ajaran 2011, sistem penilaian sekolah berubah menjadi mudah.
Sebab, tak hanya tergantung hasil nilai UN, tetapi juga bisa didukung dengan nilai tambahan dari nilai akhir ujian mata pelajaran tiap semester dalam rapot dan ujian sekolah.
Tarmizi menyebutkan, pada umumnya kelulusan pelajar didukung empat kriteria. Antara lain pertama sesuai nilai sekolah enam semester, kedua punya nilai baik pada penilaian akhir sekolah, ketiga menguasai mata pelajaran dan ilmu Jasmani serta lulus ujian sekolah dan keempat lulus UN.
“Perubahan sistem penilaian ini sesuai hasil rapat orientasi ujian Nasional di Banda Aceh. Jadi sistem penilaian sekarang semakin mempermudah keadaan dan tidak lagi mengkhawatirkan para orangtua. Karena tidak hanya ditentukan oleh hasil UN tapi juga didukung dengan nilai lain,” kata Tarmizi.
Sementara Kabid Dikdas setempat Syahriel merincikan, jumlah calon peserta Ujian Nasional/UASBN sederajat 2010/2011 untuk Kota Lhokseumawe antara lain SD sebanyak 3286, SMP sebanyak 3547 dan SMA sebanyak 3084.
Di Sumatera Utara pun diyakini bahwa Tingkat kelulusan siswa peserta Ujian Nasional akan meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 98 persen bahkan tahun ini diperkirakan 100 persen. Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Utara, Syaiful Syafri, di Medan, Jumat (11/2), mengatakan, pihaknya berkeyakinan tahun ini tingkat kelulusan siswa pada semua jenjang pendidikan di Ujian Nasional (UN) meningkat dari tahun sebelumnya.
Keyakinan tersebut diperkuat selain karena semakin meningkatnya kualitas pendidikan di daerah itu, juga karena nilai UN bukanlah satu-satunya penentu kelulusan siswa, melainkan juga ditentukan oleh nilai dari sekolah dengan perbandingan 60:40. “Kalau melihat mekanisme dari penyelenggaraan UN tahun ini yang menggunakan sistem penilaian kelulusan 60:40, saya yakin dan percaya tingkat kelulusan siswa kita bisa mencapai 100 persen. Terkecuali memang anak yang bersangkutan tidak ikut ujian atau memang dia tidak berkeinginan lulus,” katanya.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini kelulusan UN tidak lagi menjadi satu-satunya penentu kelulusan bagi seorang siswa, namun kelulusan juga ditentukan hasil ujian sekolah dan penilaian guru. Secara rinci kriteria seorang siswa dapat lulus UN pada tahun ajaran 2010/2011 adalah dengan standar nilai minimal 5,50.
Nilai tersebut diperoleh dari nilai gabungan (NG) yang merupakan perpaduan UN (X) dan nilai sekolah (Y). Dengan bobot persentase untuk hasil UN 60 persen dan hasil ujian sekolah serta penilaian guru 40 persen. Y adalah nilai sekolah yang merupakan nilai rata-rata hasil ujian sekolah dan nilai rapor semester tiga, empat dan lima untuk setiap mata pelajaran yang tidak diujikan dalam UN.
“Formulasinya yaitu NG=0,6X + 0,4Y. Nilai sekolah berasal dari hasil penilaian guru yang bisa berupa hasil ujian sekolah, ulangan, tugas dan atau praktikum. Ujian sekolah dilaksanakan sebelum UN. Dengan formula seperti itu kita yakin tingkat kelulusan siswa kita dapat meningkat dari tahun sebelumnya,” katanya.
UN tahun ini di Sumut akan diikuti sebanyak 713.989 peserta dari jenjang SD sederajat, SMP dan SMA sederajat. Masing-masing jumlah itu terdiri dari 248.564 siswa SMP sederajat, SMA (99.064 siswa), MA (19.069 siswa) dan SMK (68.025 siswa) serta SD sederajat sebanyak (279.267 siswa).
Sementara itu, jumlah tingkat satuan pendidikan yang menjadi penyelenggara UN dari seluruh kabupaten/kota di Sumut sebanyak 3.232 sekolah. Dalam kesempatan itu, ia juga mengimbau kepada seluruh siswa agar mempersiapkan diri sebaik mungkin demi menghadapi UN, salah satunya dengan mengulang-ulang kembali pelajaran yang telah lewat baik pelajaran kelas satu maupun kelas dua.
“Kepada orang tua juga diharapkan untuk lebih ketat mengawasi putra-putrinya, agar tidak terlalu banyak menghabiskan waktu di luar sesuai jam sekolah. Karena peran orang tua juga sangat besar dalam menentukan keberhasilan siswa dalam kelulusan UN tersebut,” katanya.

Sumber: ujiannasional.org

Persiapan Ujian Nasional 2011

Dalam rangka menyukseskan program Ujian Nasional 2011, Pemerintah mengimbau agar dinas pendidikan di sejumlah daerah segera mengumumkan dan melakukan sosialisasi jadwal pelaksanaan ujian nasional ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Sebagaimana kita ketahui bahwa UN untuk jenjang sekolah menengah atas akan dilaksanakan pada 18-21 April 2011. Sementara UN untuk jenjang sekolah menengah pertama tanggal 25-28 April 2011 dan UN jenjang sekolah dasar tanggal 10-12 Mei 2011.
Siswa Wajib Ikut Try Out
Di beberapa daerah siswa peserta UN diwajibkan ikut uji coba UN (TO UN). Seperti yang dicontohkan di Jambi dalam rangka menghadapi Ujian Nasional (UN) tahun 2011 ini, Dinas Pendidikan mengelar kegiatan try out massa. Seluruh siswa dipastikan akan mengikuti kegiatan tersebut. Untuk tingkat SMP/MTs Dinas Pendidikan memastikan ada 9.484 orang siswa yang akan ikut.
‘’Try out tersebut akan digelar pada tanggal 20 tersebut akan dilaksanakan untuk tingkatan SMP/MTs sederajat,’’ tukas Kadis Pendidikan Kota Jambi, Jumisar SH ME, kepada Koran ini, kemarin.
Jumisar menghimbau kepada siswa untuk mengejar ketertinggalan materi pendidikan. Karena UN digelar tak lama lagi. Seperti UN SMK/SMA akan digelar 18-21 April 2011. Kemudian 25-28 April 2011 untuk jadwal UN SMP/MTs dan sederajat. Selanjutnya, SD/MI sederajat UN akan dilaksanakan pada tanggal 9-11 Mei 2011.
“Kalau ada yang mau individu, mungkin di bimbingan les mana ya silakan saja. Tapi yang kita biayai secara gratis adalah yang tanggal 20 dan 27 tadi,” ujarnya.
Sementara itu, untuk SMA/SMK dan yang sederajat baru sebatas program les tambahan saja yang baru direncanakan. “Untuk Try out-nya belum dijadwalkan. Tapi nanti akan kita atur lagi. Sekarang untuk SD dan SMP dulu yang sudah dijadwalkan,” ungkapnya.
Ditambahkan oleh Sukarman, Kabid Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Kota Jambi, kemarin (11/02), bahwa pada try out yang akan diselenggarakan oleh dinas pendidikan tersebut, telah ada ribuan peserta yang akan mengikuti kegiatan try out tersebut.
“Nanti penyelenggaraannya di GOR. Dari data yang kita punya sudah ada ribuan orang yang akan mengikuti kegiatan try out tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, lanjutnya lagi, try out yang akan dilaksanakan pada tanggal 27 Februarinya akan dikhususkan try out bagi tataran SD/MI sederajat. “Jumlah pesertanya sebanyak 9.988 orang peserta,” urainya.
Tujuan diadakannya try out ini sendiri, menurutnya, adalah untuk melatih siswa, agar nantinya tidak lagi canggung dan grogi mengisi soal-soal yang diujikan.
“Soalnya memang bukan soal UN langsung. Namun, soalnya mengacu dengan soal itu juga dan berstandar SKL (Standar kelulusan, red) yang telah ditetapkan,” ungkapnya.
Untuk SMA/SMK sederajat, memang belum dapat dipastikan kapan jadwal try out-nya akan dilaksanakan. Namun, saat ini, menjelang UN yang akan segera dilaksanakan, ia menghimbau agar sekolah segera khususnya guru dapat mengefektifkan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Jangan lagi ada guru yang malas mengajar sehingga menyebabkan siswanya ketinggalan pelajaran.
“Untuk SMA saya juga kurang tahu. Sebab, bukan bidang kita. Namun yang pasti, kita menghimbau agar efektivitas belajar anak-anak ini bisa terus ditingkatkan,” tandasnya.
Adanya Pelayanan Klinik Belajar dan TO
Sejumlah sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Semarang, Jawa Tengah mulai mempersiapkan siswa melalui berbagai langkah untuk menghadapi ujian nasional (UN) 2011.
“Persiapan yang kami lakukan, antara lain melalui tambahan pelajaran, klinik belajar, dan `try out` (uji coba) ujian,” kata Kepala SMP Negeri 2 Semarang, Sutomo di Semarang, Jumat (11/2/2011).
Klinik belajar, kata dia, dikhususkan bagi siswa yang dinilai memiliki kemampuan akademis kurang dibandingkan siswa lainnya, dan persiapan mereka lebih dilakukan intensif.
Menurut dia, persiapan terhadap siswa dalam menghadapi UN itu mulai diintensifkan oleh sekolah pada Februari ini, meskipun pelaksanaan UN 2011 masih sekitar dua bulan lagi.
Ia mengakui, mekanisme kelulusan siswa tahun ini memang berbeda dibandingkan tahun lalu dan mekanisme kelulusan yang baru itu dinilai lebih memudahkan dan menguntungkan siswa.
“Meski mekanisme kelulusan siswa tahun ini agak mudah, kami tetap berharap siswa meraih nilai yang terbaik dalam UN. Karena itu, kami tetap mempersiapkan siswa secara matang,” katanya.
Untuk “try out”, kata dia, dibagi dua, yakni yang dilakukan pihak Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Semarang dan “try out” yang dilakukan oleh pihak sekolah.
“Kalau `try out` dari MKKS dilakukan sebanyak tiga kali, sedangkan untuk `try out` sekolah kami akan menyelenggarakannya sekitar tiga hingga empat kali, tergantung kebutuhan siswa,” katanya.
Sutomo menyebutkan, jumlah siswa kelas IX SMP Negeri 2 Semarang sebanyak 201 orang, yang terbagi dalam tujuh kelas reguler dan satu kelas akselerasi yang hanya berisi 20 siswa.
Senada dengan itu, Kepala SMP Negeri 5 Semarang, Suharto mengatakan persiapan siswa menghadapi UN sudah dilakukan sekolah sejak semester awal, namun saat ini mulai diintensifkan.
“Banyak upaya yang kami lakukan, seperti `try out`, tambahan pelajaran, dan bedah soal. Melalui bedah soal, para guru juga dilatih membuat soal yang nantinya diujikan kepada siswa,” katanya.
Terkait mekanisme kelulusan siswa tahun ini, ia mengakui memang lebih baik dibandingkan tahun lalu, namun tidak memengaruhi langkah sekolah untuk mempersiapkan siswa menghadapi UN.
“Kami justru lebih mengintensifkan persiapan pada tahun ini, seperti `try out` sekolah yang minimal akan diselenggarakan tiga kali. Kalau `try out` MKKS sebanyak tiga kali,” katanya.
Jumlah siswa kelas IX SMP Negeri 5 Semarang, kata dia, sebanyak 327 orang yang dibagi dalam 10 kelas reguler dan mereka akan disiapkan sebaik-baiknya menghadapi UN pada April mendatang.

Sumber: ujiannasional.org

Tips Menghadapi Kecemasan Saat Ujian Nasional

Cemas menghadapi UN 2011? Ok daripada cemas khan mending membuat bangga ortu dengan belajar yang rajin agar sukses UN SMP. Tirulah adik-adik kita di SD dengan UASBN-nya, duh mereka kok tenang sekali dan senang, mereka sangat pengen UASBN SD / MTs. Nah agar kalian lebih tenang dan yakin lagi silakan juga simak Bank Soal Lengkap UN SMP / MTs yang dilengkapi dengan teorinya yang sesuai dengan Kisi-kisi Ujian Nasional 2011. Selamat berlatih Prediksi Soal UN SMP 2011 dan semoga kalian sukses!
Sejumlah siswa mengaku ketakutan dan tertekan menghadapi soal-soal UN yang sulit sehingga tidak bisa lulus. Mengingat standar kelulusan masih dianggap memberatkan sebagian siswa.
Kegiatan istighosah bersama perlu dilakukan agar para siswa bisa mengadapi ujian dengan tenang. Selain itu, pihak sekolah berharap agar para siswa tidak khawatir dan optimis bisa lulus ujian nantinya.
Nah agar kalian tidak cemas dalam UN, inilah sebagian kiat-kiatnya :
Kecemasan adalah hal yang amat wajar dirasakan oleh setiap manusia. Setiap orang pasti pernah merasakan kecemasan. Apalagi ketika sedang menghadapi ujian. Demikian halnya dengan para siswa/siswi SMA, SMP maupun SD. Kecemasan yang mereka rasakan adalah salah satu bentuk emosi yang berkenaan dengan adanya rasa terancam oleh sesuatu.
Jika bentuk kecemasan yang mereka rasakan dengan intensitas yang wajar maka akan berdampak positif yaitu dapat memotivasi mereka untuk lebih giat belajar, tetapi apabila intensitasnya sangat kuat dan bersifat negatif justru malah akan menimbulkan kerugian bahkan mengganggu keadaan fisik dan psikis individu yang bersangkutan misalnya membuat mereka stress dan malas belajar.
Karena kecemasan merupakan proses psikis yang sifatnya tidak tampak ke permukaan maka untuk menentukan apakah mereka mengalami kecemasan atau tidak, kita perlu melihat simptom atau gejala-gejalanya apa saja yang timbul, beserta faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kecemasan tersebut. Faktor kecemasan ini bisa disebabkan oleh kondisi dan situasi tes saat itu meskipun materi pelajaran yang akan diujikan telah dikuasai. Selain itu juga bisa disebabkan karena waktu yang terbatas, tingkat kesulitan materi ujian, instruksi tes, bentuk pertanyaan dan hal-hal teknis lainnya. Kecemasan ini juga akan semakin meningkat melihat banyaknya para siswa dan siswi yang tidak lulus dalam ujian nasional. Disini penulis memberikan tips mengenai bagaimana menghadapi kecemasan saat ujian nasional.

Tips Menghadapi Kecemasan Saat Ujian Nasional
Hadapilah ujian dengan tenang dan santai. Dengan sikap yang tenang dan santai, kita akan mudah menjalaninya. Kita akan lebih mudah menyusun strategi yang tepat, lebih mudah konsentrasi dalam membaca dan menjawab soal sehingga hasilnya pun memuaskan. Oleh karena itu janganlah menganggap ujian nasional tersebut sebagai suatu beban melainkan sebuah tantangan.
Percaya pada diri sendiri adalah salah satu kunci sukses menghadapi kecemasan saat ujian nasional. Hal ini penting karena kita sendiri yang menjalani ujian tersebut. Meskipun terkadang banyak godaan seperti menyontek, meminta jawaban bahkan membeli jawaban UN, hal itu belum menjadi menjamin kita untuk lulus. Bisa saja jawaban yang kita terima belum tentu benar. Atau mungkin kita ketahuan menyontek oleh pengawas sehingga lembar jawaban kita diambil. Oleh karena itu percayalah pada diri sendiri karena kita sendirilah yang menentukan keberhasilan dan kegagalan dalam ujian tersebut. Yakinlah bahwa setiap kerja keras yang kita lakukan akan membuahkan hasil yang memuaskan.
Buatlah sebuah rencana dan strategi yang tepat. Ibarat igin berperang di medan pertempuran, pastinya perlu strategi yang jitu untuk melawan musuh. Sama halnya ketika menghadapi ujian nasional ini. Kita perlu strategi serta rencana yang tepat. Dengan mengumpulkan soal-soal UN dari tahun-tahun sebelumnya, melihat soal apa yang sering diujikan membeli buku-buku soal, mengikuti try out, diskusi dengan guru, mengikuti bimbingan, kita berharap strategi itu berhasil. Karena seseorang yang memiliki strategi dan rencana yang tepat tidak perlu cemas menghadapi ujian nasional.
Perbanyaklah baca dan latihan soal. Seperti kata pepatah ala bisa karena biasa. Sama halnya ketika menghadapi soal-soal ujian nasional. Dengan kita sering berlatih mengerjakan soal-soal UN maka kita semakin terbiasa sehingga kita tidak perlu cemas dalam menghadapinya. Oleh karena itu perbanyaklah baca dan latihan soal secara terus menerus agar kita mengetahui perkembangan soal apa saja yang sering diujikan. Selain itu juga dengan sering berlatih mengerjakan soal-soal maka kita akan semakin cepat mengerjakan soal-soal yang ada.
Belajar kelompok. Belajar kelompok merupakan salah satu cara yang bisa dipakai para siswa untuk berbagi dengan teman yang lain. Belajar kelompok ini penting mengingat kemampuan seseorang yang berbeda-beda. Ada yang pintar matematika, pintar menghapal dan lain sebagainya. Misalnya kita tidak mengerti pada satu topik. Sewaktu belajar kelompok, kita bisa minta bantuan teman yang lain. Selain juga kita bisa sama-sama memecahkan soal-soal yang sulit, saling berbagi informasi mengenai UN, bahkan memotivasi teman untuk belajar. Oleh karena itu perlu adanya kerja sama satu sama lain. Mohon doa restu dari orang tua. Apapun bentuk perjuangan yang kita lakukan mohon restulah pada orang tua agar kita diberi kemudahan dan kelancaran dalam menghadapi ujian nasional.
Karena orang tualah yang telah mendukung dan membiayai pendidikan kita selama ini. Tanpa mereka kita tidak mungkin sampai pada tahap ini. Oleh karena itu sepantasnyalah kita dapat memberikan persembahan yang terbaik pada mereka. Dengan kita lulus ujian nasional maka orang tua kita akan merasa senang dan bangga.
Ok daripada cemas khan mending membuat bangga ortu dengan belajar yang rajin agar sukses UN SMP. Tirulah adik-adik kita di SD dengan UASBN-nya, duh mereka kok tenang sekali dan senang, mereka sangat pengen UASBN SD / MTs. Nah agar kalian lebih tenang dan yakin lagi silakan juga simak latihan-latihan UN SMP / MTs yang dilengkapi dengan pembahasan dan juga teorinya yang sesuai dengan Kisi-kisi Ujian Nasional 2011. Selamat berlatih dan semoga kalian sukses!

Sumber: ujiannasional.org

Informasi Ujian Nasional 2011

Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh telah meneken Permendiknas Nomor 45/2010 tentang Kriteria Kelulusan dan Permendiknas Nomor 46/2010 tentang Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMP dan SMA.Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Tahun Pelajaran 2010/2011

  1. Jenjang sekolah menengah atas/ madrasah aliyah/sekolah menengah kejuruan (SMA/MA/SMK) akan digelar pada 18-21 April 2011.
  2. Jenjang sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs) akan digelar pada 25-28 April 2011.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdiknas Mansyur Ramly menyampaikan pelaksanaan UN Susulan :
  1. SMA/MA/SMK dilaksanakan pada 25-28 April 2011 dan pengumuman kelulusan oleh satuan pendidikan paling lambat 16 Mei 2011.
  2. SMP/MTs pada 3-6 Mei 2011, sedangkan pengumuman UN SMP/MTs oleh satuan pendidikan pada 4 Juni 2011.
Ujian Nasional kompetensi keahlian kejuruan SMK dilaksanakan oleh sekolah paling lambat sebulan sebelum UN dimulai,. Mendiknas menyampaikan, sebelum kelulusan diumumkan, sekolah mengirimkan hasil nilai sekolah untuk digabungkan dengan hasil nilai UN ke Kemdiknas. Selanjutnya, setelah digabungkan dengan formula 60 persen UN ditambah dengan 40 persen nilai sekolah, nilai tersebut dikembalikan lagi ke sekolah. “Sekolah merekapitulasi dengan mata pelajaran lain ( tujuh mata pelajaran lain yang harus lulus ). Sedangkan yang menentukan kelulusan tetap satuan pendidikan,” katanya. Untuk lebih jelasnya tentang UN 2011, kita tunggu saja Permendiknas no. 45 tahun 2010 tentang Kriteria Kelulusan dan Permendiknas no. 46 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Ujian Nasiona SMP dan SMA yan baru saja diteken oleh Mendiknas.
Sumber : Kemdiknas

Selasa, 16 November 2010

Memahami Makna Idul Adha






Ditulis oleh Yusuf Fatawie*   
Bulan ini merupakan bulan bersejarah bagi umat Islam. Pasalnya, di bulan ini kaum muslimin dari berbagai belahan dunia melaksanakan rukun Islam yang kelima. Ibadah haji adalah ritual ibadah yang mengajarkan persamaan di antara sesama. Dengannya, Islam tampak sebagai agama yang tidak mengenal status sosial. Kaya, miskin, pejabat, rakyat, kulit hitam ataupun kulit putih semua memakai pakaian yang sama. Bersama-sama melakukan aktivitas yang sama pula yakni manasik haji.
Selain ibadah haji, pada bulan ini umat Islam merayakan hari raya Idul Adha. Lantunan takbir diiringi tabuhan bedug menggema menambah semaraknya hari raya. Suara takbir bersahut-sahutan mengajak kita untuk sejenak melakukan refleksi bahwa tidak ada yang agung, tidak ada yang layak untuk disembah kecuali Allah, Tuhan semesta alam.
Pada hari itu, kaum muslimin selain dianjurkan melakukan shalat sunnah dua rekaat, juga dianjurkan untuk menyembelih binatang kurban bagi yang mampu. Anjuran berkurban ini bermula dari kisah penyembelihan Nabi Ibrahim kepada putra terkasihnya yakni Nabi Ismail.
Peristiwa ini memberikan kesan yang mendalam bagi kita. Betapa tidak. Nabi Ibrahim yang telah menunggu kehadiran buah hati selama bertahun-tahun ternyata diuji Tuhan untuk menyembelih putranya sendiri. Nabi Ibrahim dituntut untuk memilih antara melaksanakan perintah Tuhan atau mempertahankan buah hati dengan konsekuensi tidak mengindahkan perintahNya. Sebuah pilihan yang cukup dilematis. Namun karena didasari ketakwaan yang kuat, perintah Tuhanpun dilaksanakan. Dan pada akhirnya, Nabi Ismail tidak jadi disembelih dengan digantikan seekor domba. Legenda mengharukan ini diabadikan dalam al Quran surat al Shaffat ayat 102-109.
Kisah tersebut merupakan potret puncak kepatuhan seorang hamba kepada Tuhannya. Nabi Ibrahim mencintai Allah melebihi segalanya, termasuk darah dagingnya sendiri. Kecintaan Nabi Ibrahim terhadap putra kesayangannya tidak menghalangi ketaatan kepada Tuhan. Model ketakwaan Nabi Ibrahim ini patut untuk kita teladani.
Dari berbagai media, kita bisa melihat betapa budaya korupsi masih merajalela. Demi menumpuk kekayaan rela menanggalkan ”baju” ketakwaan. Ambisi untuk meraih jabatan telah memaksa untuk rela menjebol ”benteng-benteng” agama. Dewasa ini, tata kehidupan telah banyak yang menyimpang dari nilai-nilai ketuhanan. Dengan semangat Idul Adha, mari kita teladani sosok Nabi Ibrahim. Berusaha memaksimalkan rasa patuh dan taat terhadap ajaran agama.
Di samping itu, ada pelajaran berharga lain yang bisa dipetik dari kisah tersebut. Sebagaimana kita ketahui bahwa perintah menyembelih Nabi Ismail ini pada akhirnya digantikan seekor domba. Pesan tersirat dari adegan ini adalah ajaran Islam yang begitu menghargai betapa pentingnya nyawa manusia.
Hal ini senada dengan apa yang digaungkan Imam Syatibi dalam magnum opusnya al Muwafaqot. Menurut Syatibi, satu diantara nilai universal Islam (maqoshid al syari’ah) adalah agama menjaga hak hidup (hifdzu al nafs). Begitu pula dalam ranah fikih, agama mensyari’atkan qishosh, larangan pembunuhan dll. Hal ini mempertegas bahwa Islam benar-benar melindungi hak hidup manusia. (hlm.220 )     
 Nabi Ismail rela mengorbankan dirinya tak lain hanyalah demi mentaati perintahNya. Berbeda dengan para teroris dan pelaku bom bunuh diri. Apakah pengorbanan yang mereka lakukan benar-benar memenuhi perintah Tuhan demi kejayaan Islam atau justru sebaliknya?.
Para teroris dan pelaku bom bunuh diri jelas tidak sesuai dengan nilai universal Islam. Islam menjaga  hak untuk hidup, sementara mereka—dengan aksi bom bunuh diri— justru mencelakakan  dirinya sendiri. Di samping itu, mereka juga membunuh rakyat sipil tak bersalah, banyak korban tak berdosa berjatuhan. Lebih parah lagi, mereka  bukan membuat Islam berwibawa di mata dunia, melainkan menjadikan Islam sebagai agama yang menakutkan, agama pedang dan sarang kekerasan. Akibat aksi nekat mereka ini justru menjadikan Islam laksana ”raksasa” kanibal yang haus darah manusia.
Imam Ghazali dalam Ihya ’Ulumuddin pernah menjelaskan tentang tata cara melakukan amar ma’ruf nahi munkar.  Menurutnya, tindakan dalam bentuk aksi pengrusakan, penghancuran tempat kemaksiatan adalah wewenang negara atau badan yang mendapatkan legalitas negara. Tindakan yang dilakukan Islam garis keras dalam hal ini jelas tidak prosedural. (vol.2 hlm.311)  
Sudah semestinya dalam melakukan amar makruf nahi munkar tidak sampai menimbulkan kemunkaran yang lebih besar. Bukankah tindakan para teroris dan pelaku bom bunuh diri ini justru merugikan terhadap Islam itu sendiri ?. Merusak citra Islam yang semestinya mengajarkan kedamaian dan rahmatan lil ’alamin. Ajaran Islam yang bersifat humanis, memahami pluralitas dan menghargai kemajemukan semakin tak bermakna.
Semoga dengan peristiwa eksekusi mati Amrozi cs, mati pula radikalisme Islam, terkubur pula Islam yang berwajah seram. Pengorbanan Nabi Ismail yang begitu tulus menjalankan perintahNya jelas berbeda dengan pengorbanan para teroris.
Di hari Idul Adha, bagi umat Islam yang mampu dianjurkan untuk menyembelih binatang kurban. Pada dasarnya, penyembelihan binatang kurban ini mengandung dua nilai yakni kesalehan ritual dan kesalehan sosial. Kesalehan ritual berarti dengan berkurban, kita telah melaksanakan perintah Tuhan yang bersifat transedental. Kurban dikatakan sebagai kesalehan sosial karena selain sebagai ritual keagamaan, kurban juga mempunyai dimensi kemanusiaan.
Bentuk solidaritas kemanusiaan ini termanifestasikan secara jelas dalam pembagian daging kurban. Perintah berkurban bagi yang mampu ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang respek terhadap fakir-miskin dan kaum dhu’afa lainnya. Dengan disyari’atkannya kurban, kaum muslimin dilatih untuk mempertebal rasa kemanusiaan, mengasah kepekaan  terhadap masalah-masalah sosial, mengajarkan sikap saling menyayangi terhadap sesama.
Meski waktu pelaksanaan penyembelihan kurban dibatasi (10-13 Dzulhijjah), namun jangan dipahami bahwa Islam membatasi solidaritas kemanusiaan. Kita harus mampu menangkap makna esensial dari pesan yang disampaikan teks, bukan memahami teks secara literal. Oleh karenanya, semangat untuk terus ’berkurban’ senantiasa kita langgengkan pasca Idul Adha.
Saat ini kerap kita jumpai, banyak kaum muslimin yang hanya berlomba meningkatkan kualitas kesalehan ritual tanpa diimbangi dengan kesalehan sosial. Banyak umat Islam yang hanya rajin shalat, puasa bahkan mampu ibadah haji berkali-kali, namun tidak peduli dengan masyarakat sekitarnya. Sebuah fenomena yang menyedihkan. Mari kita jadikan Idul Adha sebagai momentum untuk meningkatkan dua kesalehan sekaligus yakni kesalehan ritual dan kesalehan sosial. Selamat berhari raya !

*  Koordinator Forum Kajian ’Beras’ (Bengkel Turas) Kediri.
Staf Ahli Majalah Misykat Kediri.
Alamat: Kantor Majalah Misykat Jln. HM Winarto no.05 Campurejo Mojoroto  Kota Kediri Jatim 64101